Indonews.web.id, Serang – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Rabu (5/11). Acara akbar ini, yang berpusat di Nusakambangan, diikuti secara virtual dan penuh semangat oleh jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Banten dari Lapas Kelas IIA Serang.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Direktur Jenderal Pemasyarakatan dalam laporannya menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah langkah konkret untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan program ketahanan pangan dan peningkatan kapasitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Intinya, WBP akan makin diajak “nyemplung” ke sektor perikanan untuk bekal masa depan.
Penandatanganan tersebut melibatkan:
- MoU Induk antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan KKP.
- MoU Teknis antara Ditjen Pemasyarakatan dengan Ditjen Perikanan Budidaya KKP.
Tak Mau Ketinggalan, Banten Gandeng Psikolog!
Di sela-sela acara virtual, Kanwil Ditjenpas Banten ternyata juga punya agenda lokal yang tak kalah penting. Kepala Kanwil Ditjenpas Banten, Muhammad Ali Syeh Banna, meneken Perjanjian Kerja Sama dengan Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Banten. Kerja sama ini fokus pada sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan—karena fisik kuat saja tidak cukup, mental WBP dan pegawai juga harus terurus.
Pegawai Berprestasi Disorot, Narkoba Gagal Total
Acara semakin hangat dengan pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi. Sebuah apresiasi khusus diberikan kepada Prihambodo Dwi Sasongko, pegawai Lapas Kelas IIA Serang, atas peran aktifnya dalam penggagalan penyelundupan narkoba. Tindakan cepatnya jelas menunjukkan bahwa di Lapas, pintu darurat untuk barang haram akan selalu dijaga ketat.
Pesan Menteri: Berlatih, Produksi, dan Pemasaran
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang sekaligus membuka Pembinaan Mental Pegawai, menekankan bahwa MoU ini adalah wujud nyata kolaborasi lintas Kementerian untuk memperkuat pembinaan kemandirian berbasis produktivitas.
“Harapannya, Warga Binaan terus berlatih dalam meningkatkan produksi, memahami strategi pemasaran, serta termotivasi dalam mengasah keterampilan,” ujar Menteri. Intinya, bukan hanya memproduksi, tapi juga harus tahu cara menjualnya.
Secara keseluruhan, kegiatan yang berlangsung tertib dan kondusif ini memperkuat arah kebijakan pimpinan dalam mendukung program ketahanan pangan dan profesionalisme SDM di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Zul/Rls).













