Indonews.web.id, METRO – Dalam rangka mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, Lapas Kelas IIA Metro kembali menunjukkan kesigapannya dengan mengambil langkah cepat dan responsif dalam menangani dugaan kasus Tuberkulosis (TBC) di dalam lapas. Langkah tersebut diwujudkan melalui pengambilan sampel dahak terhadap empat orang Warga Binaan yang menunjukkan gejala TBC, pada Jumat (18/7/2025).
Kegiatan pengambilan sampel ini dilakukan oleh Petugas Kesehatan Lapas Metro, Reni Eka Setiawati, setelah melalui proses skrining kesehatan yang rutin dilakukan terhadap para Warga Binaan.
“Empat orang terduga TBC mengalami keluhan batuk berdahak selama lebih dari seminggu, maka dilakukan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan pemeriksaan TCM,” jelas Reni saat memberikan keterangan.
Menurut Reni, gejala awal yang ditemukan pada Warga Binaan berupa batuk berdahak yang tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lebih dari tujuh hari menjadi indikator awal kemungkinan infeksi TBC. Oleh karena itu, pihak Lapas memutuskan untuk segera melakukan tindakan lanjutan guna mencegah potensi penyebaran kepada Warga Binaan lainnya.
Sampel dahak yang telah dikumpulkan langsung dikirim ke Laboratorium Puskesmas Iringmulyo, salah satu fasilitas kesehatan rujukan di Kota Metro, guna menjalani proses pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) untuk mendeteksi adanya bakteri TBC secara akurat.
Kepala Lapas Kelas IIA Metro, Tunggul Buono, menyampaikan apresiasi atas kesigapan tim kesehatan dalam mengambil langkah awal pencegahan ini. Ia menekankan pentingnya respons cepat terhadap kasus-kasus kesehatan yang berpotensi menimbulkan gangguan terhadap stabilitas dan keamanan di dalam lapas.
“Kami sangat mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh tim kesehatan Lapas Metro. Penanganan dini seperti ini penting tidak hanya untuk kesehatan para Warga Binaan, tetapi juga untuk menjaga stabilitas, keamanan, dan ketertiban di dalam lingkungan Lapas,” ujar Tunggul.
Kalapas juga berharap hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kondisi yang baik dan terbebas dari TBC, sehingga proses pembinaan yang berjalan di Lapas Metro tidak terganggu oleh masalah kesehatan menular.
“Kami tentunya berharap hasilnya negatif dan para warga Binaan tidak terindikasi TBC. Namun, jika pun ada yang positif, kami telah menyiapkan langkah-langkah penanganan lanjutan sesuai standar kesehatan,” lanjutnya.
Pihak Lapas Metro juga telah menyiapkan prosedur isolasi serta pengawasan medis apabila nantinya ditemukan hasil positif, sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan menyeluruh terhadap seluruh penghuni dan petugas lapas (Zul/Rls).