Indonews.web.id,Bandar Lampung – Dalam semangat pengabdian dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, Kantor Wilayah Ditjenpas Lampung menggelar kegiatan sosial bertajuk Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2025 di Lapas Kelas IIA Narkotika B.Lampung, Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program pembinaan yang mengedepankan sinergi antara institusi pemasyarakatan dan lingkungan sosial.
Dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Lampung, Jalu Yuswa Panjang, kegiatan diawali dengan pembagian paket sembako kepada warga di sekitar Lapas.
Puluhan paket berisi bahan pokok disalurkan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat yang membutuhkan. Aksi ini mendapat sambutan positif dari warga yang mengapresiasi langkah konkret jajaran pemasyarakatan dalam membantu kebutuhan dasar mereka.
Tidak hanya berhenti pada bantuan sembako, Kanwil Ditjenpas Lampung juga menyelenggarakan makan bergizi gratis bagi anak-anak dari panti asuhan yang berada di sekitar lingkungan lapas. Dengan menu sehat dan bergizi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi bagi tumbuh kembang anak serta mempererat hubungan antara lapas dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ditutup dengan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat umum, yang meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, dan layanan konsultasi medis dasar. Layanan ini disambut antusias oleh masyarakat yang merasa terbantu dengan hadirnya akses kesehatan langsung dari institusi negara.
“Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan bentuk nyata komitmen pemasyarakatan dalam mewujudkan pembinaan yang tidak hanya menyentuh Warga Binaan, tetapi juga masyarakat di sekeliling kami,” ujar Jalu Yuswa Panjang dalam keterangannya.
Melalui program Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan, Kanwil Ditjenpas Lampung menunjukkan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar membina, tetapi juga hadir dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat citra positif pemasyarakatan sebagai institusi yang inklusif, humanis, dan berdampak bagi publik (Zul/Rls).
