Indonews.web.id, Bandar Lampung, Rabu (3/9) – Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi nyata dalam kegiatan ekspor, Lapas Kelas I Bandar Lampung memberikan premi kepada warga binaan yang terlibat dalam produksi cocopeat yang berhasil diekspor ke Jepang.
Penyerahan premi dilakukan langsung oleh Kepala Seksi Pengelola Hasil Kerja, Doni Saputra, di hadapan para warga binaan dan petugas lapas, sebagai simbol pengakuan atas kerja keras dan keterampilan yang ditunjukkan.
Ekspor 45 ton cocopeat ke Jepang sebelumnya menjadi tonggak sejarah, membuktikan bahwa karya warga binaan mampu menembus pasar internasional.
Kalapas Kelas I Bandar Lampung, Ike Rahmawati, menegaskan bahwa seluruh hasil dari kegiatan kerja tidak hanya masuk dalam PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), tetapi juga dikembalikan sebagian sebagai premi bagi warga binaan.
“Ini adalah bentuk keadilan dan motivasi. Mereka bekerja keras, dan mereka berhak mendapat penghargaan,” ujarnya.
Ike menekankan bahwa program kegiatan kerja bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari pembinaan yang produktif dan berdampak nyata.
“Kegiatan kerja terus memberikan hasil konkret, baik bagi negara melalui PNBP, maupun bagi warga binaan sebagai bekal kemandirian,” katanya.
Kalapas meyakini bahwa dengan pendekatan kerja produktif, Lapas dapat menjadi lembaga yang tidak hanya menahan, tapi juga memberdayakan.
“Kami ingin pemasyarakatan semakin bermanfaat bagi masyarakat, dengan menciptakan warga binaan yang siap kerja, siap berkarya, dan siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang berguna,” pungkasnya (Zul/Rls).