Lapas Kelas I Bandar Lampung gelar Doa bersama lintas agama

Lintas Agama di Lapas Kelas I Bandar Lampung Gelar Doa Bersama untuk Indonesia Damai

 

Indonews.web.id, Bandar Lampung, Senin (1/9) – Dalam semangat persatuan dan kepedulian terhadap situasi nasional, Lapas Kelas I Bandar Lampung menggelar doa bersama lintas agama untuk mendoakan perdamaian, ketenangan, dan keselamatan bagi Indonesia. Kegiatan yang berlangsung khidmat dan tertib ini diikuti oleh warga binaan dan pegawai dari berbagai keyakinan, sebagai bentuk kebersamaan dalam menjaga harmoni bangsa di tengah dinamika yang terjadi.

 

Untuk umat Kristen Katolik, doa bersama dilaksanakan di Gereja Ekklesia Lapas Kelas I Bandar Lampung. Kegiatan diikuti oleh warga binaan dan petugas beragama Kristen dan Katolik, serta dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Lampung, Jalu Yuswa Panjang, didampingi Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Ike Rahmawati. Kakanwil menyampaikan arahan dengan penuh kehangatan, menekankan bahwa doa bersama ini adalah wujud nyata kebersamaan dalam mendoakan perdamaian bangsa. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Andreas dari Kementerian Agama Provinsi Lampung dan berlangsung dengan khidmat.

 

Umat Buddha juga melaksanakan doa bersama di Vihara Lapas. Meski diikuti oleh tiga warga binaan beragama buddha, kegiatan berlangsung sederhana namun penuh makna. Suasana yang tenang dan khusyuk mencerminkan keteguhan spiritual yang tetap terjaga meski dalam keterbatasan. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan tertib.

 

Sementara itu, umat Islam menggelar doa bersama di Masjid Daruttaubah. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Lampung, Jalu Yuswa Panjang, Kepala Lapas, Ike Rahmawati serta seluruh warga binaan muslim dan jajaran petugas. Dalam sambutannya, Jalu Yuswa Panjang menyampaikan harapan agar bangsa Indonesia kembali damai dan stabil.

 

“Pagi ini kita bersama sama mendoakan diri kita agar lebih tenang, keluarga kita di luar agar terlindungi, dan bangsa ini agar terhindar dari gejolak. Jika di luar sana tenang, maka di dalam pun akan tenang,” ujarnya dengan penuh empati.

 

Doa bersama diakhiri dengan permohonan khusus yang dipanjatkan secara ikhlas oleh seluruh jamaah, mendoakan kesejahteraan keluarga, keamanan negeri, dan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di balik tembok lapas, semangat kebangsaan, toleransi, dan harapan untuk perdamaian tetap hidup. Lapas Kelas I Bandar Lampung terus menunjukkan komitmen dalam membangun pembinaan yang humanis, spiritual, dan penuh cinta terhadap tanah air (Zul/Rls).

Penulis: ZulEditor: Zul