Lapas Kelas I Bandar Lampung Restok 12 Ton Bahan Baku Cocopeat, Kolaborasi Ekspor-Impor dengan PT Coir Indonesia Terus Berlanjut

 

Indonews.web.id Bandar Lampung, Kamis (17/7) — Dalam upaya mendorong kegiatan kerja produktif berbasis industri di dalam lembaga pemasyarakatan, Lapas Kelas I Bandar Lampung kembali menerima kiriman bahan baku cocopeat melalui kerja sama berkelanjutan dengan PT Coir Indonesia. Sebanyak 1 kontainer berisi 400 karung limbah sabut kelapa, dengan total berat mencapai sekitar 12 ton, tiba di lingkungan Lapas untuk segera diolah oleh warga binaan.

Salah satu dari Tim Giatja Lapas Kelas I Bandar Lampung, Masrin, menyampaikan bahwa bahan baku tersebut akan digunakan dalam program kegiatan kerja warga binaan yang fokus pada pengolahan cocopeat yakni media tanam ramah lingkungan yang memiliki nilai ekspor tinggi.

“Bahan baku ini akan diolah melalui keterampilan warga binaan dalam program kerja yang telah terstruktur. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga menghasilkan produk berkualitas yang siap bersaing di pasar global,” jelas Masrin.

Kolaborasi dengan PT Coir Indonesia merupakan salah satu bentuk konkret sinergi antara Lapas dengan sektor industri, sekaligus bagian dari strategi pembinaan kemandirian yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Program ini juga menjadi jembatan bagi warga binaan untuk membangun kepercayaan diri, keterampilan, dan produktivitas selama masa pembinaan.

Dengan dukungan ini, Lapas Kelas I Bandar Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lembaga pemasyarakatan yang produktif, humanis, dan berorientasi pada pemulihan sosial warga binaan (Zul/Rls).

Penulis: ZulEditor: Zul