Indonews.web.id,Kota Metro,- Dalam upaya memperkuat program pembinaan terhadap warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro menjalin sinergi dengan dua stakeholder strategis di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono, secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Metro dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Metro, pada Jumat (23/5/2025).
Penandatanganan PKS yang digelar di Aula Lapas Metro ini dihadiri oleh jajaran pejabat struktural Lapas, jajaran SKB Kota Metro, dan PDA Kota Metro. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Metro untuk mengembangkan pembinaan warga binaan secara lebih holistik dan terstruktur.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pihak SKB dan PDA atas kesediaannya untuk menjalin kerja sama demi masa depan yang lebih baik bagi para warga binaan.
Menurutnya, pembinaan di Lapas tidak cukup hanya mengandalkan sumber daya internal, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pihak luar, terutama lembaga pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
“Kami apresiasi setinggi-tingginya. Harapan kami, kita sama-sama melakukan pembinaan kepada Warga Binaan, kepada mereka yang tersangkut masalah hukum.
Tentu dengan adanya sanggar dan yayasan Bapak Ibu, kita bisa membangun hal yang baik untuk persiapan reintegrasi sosial, agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik ketika kembali ke masyarakat,” ujar Tunggul dalam sambutannya.
Kepala SKB Kota Metro, Era Margaretha, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh, terutama dalam penyelenggaraan program kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA) bagi warga binaan yang putus sekolah atau belum menyelesaikan pendidikan formalnya.
“Berapapun siswa yang dikirimkan oleh Lapas Metro, akan ditindaklanjuti sesuai prosedur dan gratis nol rupiah” ungkap Era.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Metro, Tugirah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan program khusus untuk mendampingi warga binaan dari sisi psikologis maupun keterampilan. Dimana akan mengirimkan para ahli di berbagai bidang, mulai dari tata boga, hingga lainnya.
“Kami ingin mendampingi Warga Binaan, mengirimkan ahli kue atau ahli apapun. Intinya pendampingan,” ucap Tugirah.
Usai penandatanganan kerja sama, Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono, kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat program pembinaan yang selama ini telah dijalankan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pembinaan yang efektif dan berdampak jangka panjang.
“Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari konsep correctional system yang mengedepankan pendidikan, keterampilan, dan pembinaan mental-spiritual. Kami tidak ingin warga binaan hanya menjalani hukuman, tetapi juga punya kesempatan untuk bertumbuh, belajar, dan memiliki bekal hidup setelah bebas,” ujar Tunggul saat diwawancarai usai kegiatan.
“Kita percaya bahwa setiap manusia punya potensi untuk berubah. Melalui kerja sama ini, kami optimistis bisa mewujudkan Lapas sebagai tempat pembinaan yang bermartabat, bukan sekadar tempat penghukuman,” tutupnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan warga binaan Lapas Metro semakin terbantu dalam membentuk kepribadian yang positif serta memperoleh keterampilan hidup yang bermanfaat, sehingga mampu kembali ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang mandiri dan produktif (Zul/Rls).