Indonews.web.id, METRO – Dalam rangka menumbuhkan kedisiplinan, tanggung jawab, serta semangat kerja di lingkungan pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro menggelar apel rutin bagi Warga Binaan yang bertugas sebagai tamping, Senin (27/10/2025).
Kegiatan apel yang digelar di halaman lapangan utama tersebut merupakan agenda yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi.
Apel ini menjadi sarana pembinaan karakter dan kedisiplinan bagi para tamping, sekaligus memperkuat rasa tanggung jawab mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh Lapas Metro.
Apel dipimpin oleh Kepala Subseksi Registrasi, Ghaniy Arrasyiid Tamrin, dan diikuti oleh seluruh Warga Binaan yang mendapat kepercayaan sebagai tamping di berbagai bidang, seperti dapur, kebersihan, perawatan taman, serta pelayanan internal Lapas lainnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Catur Dharma Narapidana, yang diikuti secara khidmat oleh seluruh peserta apel.
Pembacaan ini menjadi pengingat bagi Warga Binaan agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kejujuran selama menjalani masa pidana di Lapas Metro.
Selain sebagai bentuk pengawasan, apel juga menjadi wadah untuk memberikan pengarahan, evaluasi, dan motivasi kepada para tamping agar senantiasa menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan integritas.
Pelaksana Harian Kepala Lapas Metro yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Gusvendra Priambogo, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan apel ini memiliki makna penting dalam membangun budaya disiplin dan rasa memiliki terhadap lingkungan Lapas.
“Apel ini bukan sekadar rutinitas, tetapi juga wadah pembinaan mental dan karakter bagi para tamping. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap lingkungan kerja.
Tamping adalah bagian penting dari sistem pembinaan di Lapas, karena mereka menjadi contoh bagi Warga Binaan lainnya,” ujar Gusvendra.
Ia menambahkan bahwa Lapas Metro terus berupaya menciptakan suasana pembinaan yang produktif dan bermakna, di mana setiap Warga Binaan diberikan kesempatan untuk berperan aktif sesuai kemampuan dan kepercayaannya.
“Kami ingin Warga Binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapatkan pembelajaran tentang kedisiplinan dan tanggung jawab.
Melalui kegiatan seperti apel ini, diharapkan mereka mampu menanamkan nilai positif yang dapat diterapkan setelah bebas nanti,” lanjutnya (Zul/Rls).













