Indonews.web.id, Bandar Lampung, Rabu (10/9) – Dalam pelaksanaan deteksi dini di blok hunian, Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Ike Rahmawati, bersama jajaran pejabat struktural tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga menjadikan kegiatan ini sebagai momen pembinaan yang terbuka dan humanis.
Saat menyusuri setiap blok, Kalapas secara langsung menyapa warga binaan, mendengarkan aspirasi, serta merespons masukan yang disampaikan secara langsung di tengah proses pemantauan.
Kegiatan deteksi dini yang dilakukan pasca apel pagi ini tetap mengedepankan pemeriksaan rutin terhadap potensi gangguan keamanan, seperti barang terlarang dan kondisi fisik blok.
Namun di sela-sela pemeriksaan, Kalapas menjalin dialog dengan warga binaan, mulai dari permintaan perbaikan fasilitas, kebutuhan tambahan pelatihan vokasi, hingga harapan untuk mendapatkan pendampingan psikologis yang lebih intensif.
“Deteksi dini bukan hanya soal mencegah halinar, tapi juga mendeteksi kebutuhan batin mereka. Di tengah kontrol ini, kami hadir sebagai pembina yang mendengar,” ujar Ike Rahmawati.
Pendekatan ini mencerminkan komitmen Lapas Kelas I Bandar Lampung dalam menjalankan pembinaan yang tidak hanya tegas, tetapi juga empatik.
Dengan menggabungkan keamanan dan empati, deteksi dini menjadi lebih dari sekadar pemeriksaan, ia menjadi jembatan komunikasi yang memperkuat kepercayaan dan keterbukaan antara petugas dan warga binaan (Zul/Rls).