Indonews.web.id, METRO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro terus menghadirkan pembinaan berbasis keagamaan melalui program Taklim Rutin Harian. Pada Senin (25/8/2025), kegiatan kajian hadist dan mudzakaroh adab-adab sunnah kembali digelar di Masjid At-Taubah, diikuti oleh ratusan orang Warga Binaan yang tampak penuh semangat dan khusyuk.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Santri At-Taubah, yaitu wadah pembinaan spiritual yang dirancang untuk membentuk karakter religius Warga Binaan. Dengan taklim harian, mereka diarahkan untuk memperbaiki akhlak, menumbuhkan kesadaran diri, sekaligus meneladani kehidupan Rasulullah SAW dalam keseharian.
Petugas pembimbing, Nova Setiawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara terarah dengan materi keislaman yang variatif.
Melalui kajian hadist dan adab sunnah, kami ingin menanamkan nilai moral dan etika Islam dalam kehidupan sehari-hari Warga Binaan, agar mereka lebih mencintai Nabi Muhammad SAW serta mampu mempraktikkannya dalam sikap dan perilaku,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Metro, Tunggul Buono, menegaskan bahwa pembinaan kepribadian berbasis agama memiliki peran penting dalam proses pemasyarakatan.
“Kami percaya pembinaan kepribadian berbasis keagamaan akan membawa perubahan nyata. Melalui program Santri At-Taubah ini, kami ingin Warga Binaan memiliki bekal rohani yang kuat sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial. Harapan kami, setelah bebas nanti mereka bisa kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan,” katanya.
Menurut Kalapas, kedepannya Lapas Metro berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan ini secara rutin dengan materi yang lebih terstruktur. Evaluasi berkala juga akan dilakukan guna mengukur pemahaman sekaligus perubahan perilaku para peserta, sehingga tujuan utama pembinaan, yakni melahirkan Warga Binaan yang berakhlak mulia dan siap kembali ke masyarakat, dapat tercapai.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para peserta. Seorang Warga Binaan yang enggan disebutkan namanya menyampaikan pengalamannya.
“Alhamdulillah, saya senang bisa ikut kajian ini. Dari sini saya belajar tentang adab sunnah Rasulullah, bagaimana caranya hidup sederhana, disiplin, dan sabar. Semoga ilmu ini bisa saya amalkan saat nanti kembali ke keluarga,” ungkapnya (Zul/Rls).