Indonews.web.id, Bandar Lampung,- Bertepatan pada bulan suci Ramadan 1446 Hjiriah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Bandar Lampung menyelenggarakan pelatihan fardhu kifayah bagi warga binaan sebagai bagian dari kegiatan pesantren kilat. Jumat (07/03)
Kepala Lapas Narkotika Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan warga binaan, serta memberikan mereka pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap pelatihan ini bisa memberikan manfaat bagi warga binaan, tidak hanya dalam hal pengetahuan agama, tetapi juga dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan saling membantu di masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan ini dilaksanakan selama beberapa hari dan diikuti oleh sejumlah warga binaan yang telah mendaftar. Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai aspek fardhu kifayah, seperti tata cara mengurus jenazah, menyolatkan jenazah, serta kewajiban-kewajiban lainnya yang termasuk dalam fardhu kifayah.
“Selain pelatihan fardhu kifayah, selama bulan Ramadan, Lapas Narkotika Bandar Lampung juga mengadakan berbagai kegiatan keagamaan lainnya, seperti Shalat Tarawih, Tadarus dan Program One Day One Juz,”tambahnya
“Semua kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi warga binaan dan juga petugas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri selama bulan yang penuh berkah ini,”jelasnya.
Kegiatan pesantren kilat Ramadan ini mendapat sambutan positif dari warga binaan, yang merasa bersyukur dapat memperoleh pembelajaran agama yang bermanfaat. Salah satu warga binaan, Firmansyah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan mengikuti pelatihan ini.
“Saya merasa senang bisa mendapatkan ilmu agama yang sangat bermanfaat, terutama dalam hal mengurus jenazah. Semoga ilmu ini bisa berguna baik di dalam maupun luar Lapas,” katanya.
Kedepan diharapkan, pelaksanaan pesantren kilat dan pelatihan fardhu kifayah diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pembinaan mental dan spiritual para warga binaan, serta membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat setelah menjalani masa hukuman.(Zul/Rls).